Selasa, 13 Desember 2011

Mari Ngopi....

Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari sebagian besar masyarakat di indonesia dari berbagai golongan dan suku. Kopi memang sungguh nikmat, baik jika diminum pagi hari maupun pada saat malam hari guna menemani ketika pekerjaan menumpuk.
Ngopi (baca; Nyeruput kopi) bukanlah sekedar minum seperti meminum air putih, namun ngopi memiliki nilai kenikmatan yang lebih dari sekedar minum.
Menyeruput kopi telah menjadi salah satu trend dan tradisi anak-anak muda sekarang ini terutama kalangan anak kost, baik sekedar melepas penat dengan canda tawa khas mereka maupun sembari berdiskusi tentang kegiatan perkuliahan atau hal-hal yang berkembang. Disamping itu Ngopi di Indonesia merupakan hal yang sudah ada dan dilakukan secara turun – temurun, sehingga wajar saja bila hampir disetiap daerah di Indonesia kita dapat menemukan warung kopi ‘warkop’ dengan segala segmentasinya, ada yang regional seperti warung – warung kopi kecil ada juga yang lebih ekslusif dan elegan dalam bentuk cafe kopi.
Sekilas akan kita telusuri apasih sebenarnya kopi itu !
Kata kopi atau dalam bahasa Inggris coffee awalnya berasal dari bahasa Arab yaitu qahwah, yang berarti kekuatan. Kemudian kata kopi yang kita kenal saat ini berasal dari bahasa Turki yaitu kahveh yang kemudian belakangan menjadi koffie dalam bahasa Belanda dan coffee dalam bahasa Inggris. Kata tersebut diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kopi.

Biji kopi dapat bermanfaat untuk berbagai produk penambah rasa makanan. Namun yang paling populer pengolahannya tentu saja diolah menjadi minuman yang nikmat. Khusus di wilayah sumatera kopi yang cukup terkenal dapat kita dapatkan di daerah sumatera bagian utara atau lebih dikenal dengan kopi dairi.
Indonesia, Negara yang notabennya Negara agraris yang secara gografis merupakan Negara pertemuan lempengan eurosia dan india-australia memiliki alam yang sangat subur, memiliki begitu banyak keanekaragaman hayati juga memiliki banyak perkebunan-perkebunan kopi yang cukup terkenal. Namun sangat disayangkan, kita masih kurang begitu memikirkan tentang kopi ini. Di luar negeri saja seperti di daerah eropa bagian timur mereka mampu mengolah kopi Indonesia menjadi minuman spesial yang digemari oleh para penduduknya dan memiliki branded, sedangkan kita sendiri sebagai warga pribumi sangat minim mempopulerkan dan menginovasi pengelolaan kopi tersebut. Bagaimana nantinya jika kopi dari Indonesia, tetapi pengelolaan dan penginovasian dalam pengelolaannya menjadi hak paten Negara lain, Sungguh sangat disayangkan…..
Ngopi selain lebih dikenal berfungsi sebagai penghilang kantuk, kopi juga dapat bermanfaat sebagai obat, dalam hal ini untuk mengobati migrain, sakit kepala, gangguan jantung, asma kronis dan gangguan buang air, mengurangi risiko kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar, melindungi hati dari sirosis. Namun selain itu ngopi juga dapat dijadikan sebagai teman pelipur lara disaat ngobrol  bersama teman-teman tanpa mengurangi indahnya kebersamaan itu.
Meski demikian, untuk konsumsi kopi berlebih bisa berakibat buruk. Jika mengkonsumsi kopi secara belebihan dapat meningkatkan asam lambung, menyebabkan ketegangan, dan mempercepat detak jantung. Selain itu, konsumsi kopi secara berlebih, sering dikaitkan dengan sakit maag.
Bila ditelaah dari sisi sosialnya –sosiologinya--, Sebenarnya bagi mereka yang memiliki tradisi ngopi inilah yang memiliki intelegent social yang tinggi, hal ini dikarenakan dengan mengopi bareng, baik yang model salome (satu lobang rame-rame –istilah untuk segelas rame-rame dalam dunia santri--) ataupun dengan segelas seorang, setiap individu akan belajar menyampaikan ide dan argumennya dalam diskusi serta mencoba memahami tipekal tiap individu yang manjadi kawan diskusi, sehingga akan melahirkan rasa kebersamaan dan tidak memaksakan kehendak dengan orang lain.
Disamping kopi itu sendiri, memiliki makna filosofi sebagai pelebur, pewarna dan pemberi rasa terutama bagi air. Bila kita perhatikan, ketika kopi diseduh ia tidak memaksa dirinya untuk terus menjadi serbuk (kopi udah di olah nie) tetapi dia akan berbaur dengan air dan mengubah warna serta rasanya. Itulah mengapa kita sebagai manusia dituntut untuk dapat memiliki sifat kopi dalam lingkungan kita saat ini, kalau diibaratkan kita seperti kopi, maka lingkungan kita adalah airnya. Kitalah yang akan mewarnai lingkungan tersebut dengan cara, rasa dan ideology kita yang sebelumnya sudah tertatar dengan baik. Sehingga pada akhirnya tidak ada lagi wacana bahwa lingkungan lah yang menjerumuskan kita. Kalau lah masing - masing kita dapat merubah dan membangun lingkungan kita dengan baik, maka bukan tidak mungkin secara universal kita juga dapat membangun negeri ini dengan baik pula.

Jadi mari kita ngopi…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar